welcome


Welcome

Minggu, 16 Desember 2012

Shuttlecock,Made in Malang,Indonesia.



Shuttlecock merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam olahraga bulutangkis. Alat ini merupakan bola yang berbentuk kerucut, dimana terbuat dari bulu unggas dan akar tanaman bakau. Bulu unggas yang dapat digunakan diantaranya adalah bulu ayam, angsa, dan bebek. Karena perannya yang sangat penting dalam permainan bulutangkis, sehingga permintaan shuttlecock di pasaran sangat tinggi. Dengan demikian, produksi shuttlecock sangat dibutuhkan dalam jumlah tinggi. Hal ini menyebabkan para pengusaha berminat memproduksinya karena memberikan profit yang menjanjikan. Salah satunya adalah keluarga Bu Satupah.
Keluarga Bu Satupah merupakan produsen shuttlecock di daerah Malang. Usaha ini merupakan usaha turun-temurun. Bu Satupah sendiri mulai mendirikan pabriknya secara mandiri sejak tahun 2000. Dengan demikian, usahanya telah berjalan selama kurang lebih 12 tahun.
Periode tiga tahun pertama, modal yang diperoleh berasal dari sebuah pabrik tempat ia bekerja. Pada tahun keempat, beliau meberanikan diri untuk meminjam modal kepada Bank BRI. Dua tahun setelah peminjaman modal tersebut, beliau mengalami kerugian sebesar dua puluh satu juta tepatnya pada sepuluh bulan terakhir pada tahun 2006. Namun hal tersebut tidak menjadi batu sandungan untuk tetap berusaha. Beliau kembali meminjam modal kepada Bank BRI untuk memulai dan memperbaiki usahanya. Pada periode kedua ini, usahanya berkembang pesat. Beliau dapat memproduksi shuttlecock sebanyak sepuluh ribu buah, sehingga pendapatan bersih tiap bulannya sebesar dua puluh juta rupiah. Namun pada bulan-bulan tertentu terkadang terjadi kenaikan, yaitu pada bulan Mei sampai Agustus. Pendapatan yang dapat diperoleh sekitar empat puluh juta per bulan. Sampai detik ini, usahanya masih tetap berjalan dan memiliki enam cabang pabrik di daerah Malang. Pemasarannya mencapai daerah Kalimantan.
PROSES PRODUKSI

Proses produksi shuttlecock ada beberapa tahap:
1.      Dimasak
Proses ini merupakan proses pemasakan bulu-bulu unggas yang telah dikirim dari cabang Arjosari. Tujuan agar bulu-bulu unggas tersebut bersih dan higenis. Proses pemasakan ini hanya diambil uap airnya saja.


2.      Dicetak
Proses ini merupakan proses pembentukan akar bakau menjadi bulatan shuttlecock dan pembentukan lubang di pinggiran bulatan untuk memasukkan tangkai bulu unggas.
3.      Dipasang
Proses ini merupakan pemasangan bulu-bulu unggas yang telah bersih pada lubang yang terdapat pada bulatan akar bakau.
4.      Dijahit
Proses ini merupakan proses penjahitan tangkai bulu yang telah di pasang pada bulatan akar bakau.
5.      Disetel
Proses ini merupakan proses penyetelan bulu unggas yang telah dipasang. Caranya yaitu dengan menyerut bulu menggunakan gunting untuk melunakkan bulu.
6.      Dikontrol
Proses ini merupakan proses penyesuaian diameter shuttlecock dengan alat yang terbuat dari besi.
7.      Dilem
Proses ini merupakan proses perekatan bulu unggas agar tidak mudah lepas, dimana perekatan ini menggunakan lem khusus.
8.      Ditimbang
Proses ini merupakan proses penimbangan suttlecock satu persatu yang sudah jadi. Dimana untuk daerah panas berat shuttlecock sekitar 5 gr dan untuk daerah dingin beratnya kurang dari 5 gr.
9.      Digunting
Proses ini merupakan proses pemotongan bulu unggas yang telah ditimbang. Tujuannya untuk merapikan bulu unggas.
10.  Diberi label
Proses ini merupakan proses pemberian label pada setiap shuttlecock dan pada box silinder yang digunakan sebagai tempat lusinan shuttlecock.
11.     Ditest
Proses ini merupakan proses pengetesan shuttlecock satu persatu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui daya pantul dari shuttlecock tersebut.
12.     Dikemas
Proses ini merupakan proses terakhir dari produksi shuttlecock. Dimana shuttlecock  dikemas kedalam box silinder. Untuk 1 box silinder berisi 12 buah atau selusin shuttlecock.


Disusun Oleh :
1.                  Mufadhal                   (10630051)
2.                  Siti Khuzaimah          (10630050)
3.                  Wahyu Fajar Lestari  (10630078)
4.                  Fiisyatirhodiyah         (10630066)
5.                  Iflahul Laili                (10630069)
6.                  Ikha Inayatul M         (10630085)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2011/2012